Gerombolan anak berkerumun di pinggir kolam di belakang sekolah pada jam-jam pelajaran berlangsung, warnet penuh dengan siswa berseragam, tempat PS pun begitu, di stasiun kereta hampir setiap sabtu terdengar tawuran terjadi di sana,dan kejadian terakhir yang terekam oleh penulis adalah ada satu siswa yang terluka parah kena senjata tajam(gir)yamg dilontarkan lawan tawurannya, dan harus mendapatkan perawatan serius di rumah sakit. fenomena apakah gerangan dengan remaja kita sekarang ini, mereka begitu tidak terarah, nyawapun rasanya seperti tidak berharga lagi karena hampir setiap malam minggu mereka mengadakan trek-trekan, itu menurut istilah mereka, dan yang membuat risih adalah mereka kebut-kebutan walaupun dilakukan di jalan sepi, tetapi tanpa alat pengaman, dan pakaian seadanya, sehingga ada satu kejadian yang terjadi sekitar bulan Desember, menimpa salah satu anak yang jatuh, bagian rahang dan bibirnya hancur, sementara bagian kakinyapun begitu terluka parah, yang menyelamatkan jiwanya adalah karena kebetulan dia waktu itu menggunakan helem, tetapi terbuka, dan luka di rahang dan bibirnya adalah akibat ranting pohon yang menancap disana.... siapakah yang harus bertanggung jawab? Siapakah yang harus disalahkan dari semua fenomena kenakalan remaja kita sekarang ini?
Dibawah ini kami rekam beberapa kasus kenakalan remaja sebagai berikut:
1. kasus siswa remaja mesum yang terjadi di beberapa kota misalnya di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus
2. keributan yang ditimbulkan dari adanya geng motor Kabupaten Karawang mulai marak pada bulan Mei s/d Desember 2006, mulai dari penyerangan antar geng motor, perampasan motor dengan kekerasan sampai penyerangan geng motor terhadap masyarakat umum
3. Kasus tawuran yang melibatkan 17 SMK. Informasi yang dihimpun mereka berasal dari Kabupaten Karawang, Purwakarta, Bekasi dan Suba kasus tawuran di Jakarta terus meningkat dan yang terekam adalah pada tahun1998 terdapat 230 kasus yang menelan korban meninggal sebanyak 37 orang siswa dan 2 orang Polisi, luka parah 15 orang
![]() |
| Ilustrasi: Tawuran pelajar berusaha dibubarkan Polisi |
Dari sekelumit kejadian tadi yang kerap mendapat sorotan tajam adalah lembaga pendidikan, dan tanggung jawab itu begitu besar di pundak kami, karena remaja yang sedang menjadi sorotan tajam itu adalah mereka dari sekelompok anak yang berusia antara 13 Th – 16 Th (Hurlock,1980), dan pada masa itu mereka sedang menempuh pendidikan di SMP dan SMA. Sebetulnya sudah banyak yang dilakukan sekolah untuk meminimalisir kenakalan remaja , tetapi begitu banyak faktor yang melatar belakanginya. Dari data yang ada di BP, kami bisa memaparkan sebagai berikut : 20% karena broken home, 30 % karena pergaulan yang salah, 8% ikut-ikutan, 30 % karena kurang kegiatan, 2 % karena jam pelajaran kosong, 10 % cari perhatian.Maka Jalan keluar apakah yang harus dilakukan.
Kami berfikir untuk melakuakan terapi di dua lini yaitu di lingkungan sekolah dan di luar sekolah, yaitu sebagai berikut:
1. Di lingkungan sekolah adalah
· dengan berusaha melibatkan siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler yang disukai .
· kerjasama dengan fihak kepolisian mengadakan penyuluhan tentang hukum dan bahaya menggunakan narkoba
· kerjasama dengan fihak Puskesmas setempat mengadakan penyuluhan tentang bahaya sex bebas
· kerjasama dengan fihak orang tua
2. Di Luar Sekolah
· Mengaktifkan kembali Karang taruna
· Pembentukan remaja masjid
· Diadakan berbagai perlombaan yang melibatkan remaja contohnya festival Band, Pop Singer,berbagai kejuaraan olah raga antar SMP/SMA
